Rabu, 31 Juli 2013














 SEJARAH MUSIK REGGAE

Musik Reggae
Tahun 1968 banyak disebut sebagai tahun kelahiran musik reggae. Sebenarnya tidak ada kejadian khusus yang menjadi penanda awal muasalnya, kecuali peralihan selera musik masyarakat Jamaika dari Ska dan Rocsteady, yang sempat populer di kalangan muda pada paruh awal hingga akhir tahun 1960-an, pada irama musik baru yang bertempo lebih lambat : reggae. Boleh jadi hingar bingar dan tempo cepat Ska dan Rocksteady kurang mengena dengan kondisi sosial dan ekonomi di Jamaika yang sedang penuh tekanan.
Kata “reggae” diduga berasal dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” (gerak kagok–seperti hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika. Irama musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik Afro-Amerika. Secara teknis dan musikal banyak eksplorasi yang dilakukan musisi Ska, diantaranya cara mengocok gitar secara terbalik (up-strokes) , memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan ketukan drum multi-ritmik yang kompleks.
Teknik para musisi Ska dan Rocsteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol. Karakter vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan, cara menyanyi dan mistik dari Rastafari. Tempo musik yang lebih lambat, pada saatnya mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.
Album “Catch A Fire” (1972) yang diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan cepat melambungkan reggae hingga ke luar Jamaika. Kepopuleran reggae di Amerika Serikat ditunjang pula oleh film The Harder They Come (1973) dan dimainkannya irama reggae oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee ‘Scratch’ Perry dan UB40. Irama reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya, sebut saja varian reggae hip hop, reggae rock, blues, dan sebagainya.
Jamaika
Akar musikal reggae terkait erat dengan tanah yang melahirkannya: Jamaika. Saat ditemukan oleh Columbus pada abad ke-15, Jamaika adalah sebuah pulau yang dihuni oleh suku Indian Arawak. Nama Jamaika sendiri berasal dari kosa kata Arawak “xaymaca” yang berarti “pulau hutan dan air”. Kolonialisme Spanyol dan Inggris pada abad ke-16 memunahkan suku Arawak, yang kemudian digantikan oleh ribuan budak belian berkulit hitam dari daratan Afrika. Budak-budak tersebut dipekerjakan pada industri gula dan perkebunan yang bertebaran di sana. Sejarah kelam penindasan antar manusia pun dimulai dan berlangsung hingga lebih dari dua abad. Baru pada tahun 1838 praktek perbudakan dihapus, yang diikuti pula dengan melesunya perdagangan gula dunia.
Di tengah kerja berat dan ancaman penindasan, kaum budak Afrika memelihara keterikatan pada tanah kelahiran mereka dengan mempertahankan tradisi. Mereka mengisahkan kehidupan di Afrika dengan nyanyian (chant) dan bebunyian (drumming) sederhana. Interaksi dengan kaum majikan yang berasal dari Eropa pun membekaskan produk silang budaya yang akhirnya menjadi tradisi folk asli Jamaika. Bila komunitas kulit hitam di Amerika atau Eropa dengan cepat luntur identitas Afrika mereka, sebaliknya komunitas kulit hitam Jamaika masih merasakan kedekatan dengan tanah leluhur.
Musik reggae sendiri pada awalnya lahir dari jalanan Getho (perkampungan kaum rastafaria) di Kingson ibu kota Jamaika. Inilah yang menyebabkan gaya rambut gimbal menghiasi para musisi reggae awal dan lirik-lirik lagu reggae sarat dengan muatan ajaran rastafari yakni kebebasan, perdamaian, dan keindahan alam, serta gaya hidup bohemian. Masuknya reggae sebagai salah satu unsur musik dunia yang juga mempengaruhi banyak musisi dunia lainnya, otomatis mengakibatkan aliran musik satu ini menjadi barang konsumsi publik dunia. Maka, gaya rambut gimbal atau dreadlock serta lirik-lirik ‘rasta’ dalam lagunya pun menjadi konsumsi publik. Dalam kata lain, dreadlock dan ajaran rasta telah menjadi produksi pop, menjadi budaya pop, seiring berkembangnya musik reggae sebagai sebuah musik pop.
Musik reggae, sebutan rastaman, telah menjadi satu bentuk subkultur baru di negeri ini, di mana dengannya anak muda menentukan dan menggolongkan dirinya. Di sini, musik reggae menjadi penting sebagai sebuah selera, dan rastaman menjadi sebuah identitas komunal kelompok social tertentu. Tinggal bagaimana para pengamat social dan juga para anggota komunitas itu memahami diri dan kultur yang dipilihnya, agar tidak terjadi penafsiran keliru yang berbahaya bagi mereka. Penggunaan ganja adalah salah satu contohnya, di mana reggae tidak identik dengan ganja serta rastafarianisme pun bukanlah sebuah komunitas para penghisap ganja.
Sebuah lagu dari “Peter Tosh” (nama aslinya Peter McIntosh), pentolan The Wairles yang akhirnya bersolo karier. Dalam lagu ini, Peter Tosh menyatakan dukungannya dan tuntutannya untuk melegalkan ganja. Karena lagu ini, ia sempat ditangkap dan disiksa polisi Jamaika.
Menurut sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut “Burru” yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut “talking drums” (drum yang bicara) yang asli dari Africa Barat. “Jonkanoo” adalah musik budaya campuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum, rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saat natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarian para petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya mereka berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dari Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika Tengah dan diperkenalkan ke orang – orang Jamaika untuk membentuk sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker, scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yang menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmati sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 – 50an sebenarnya disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing, Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat “bop”. Ska kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian “skankin” pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai pencipta “ska”. Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponya pada pertengahan 60an memunculkan “Rock Steady” yang punta tune bass berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.
“Reggae & Rasta”
Bob Marley tentunya adalah bimtang musik “dunia ketiga” pertama yang jadi penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley. Ditambah lagi dengan hadirnya “The Harder they Come” pada tahun 1973, Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music, musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara – upacara petani, lagu kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan – pertemuan Rasta, menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai kejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan ini.
“Apa sih Reggae”
Reggae sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus – putus tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang ‘berkotbah’ dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika), pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan aspek politis Rastafarinya. “Reg-ay” bisa dibilang muncul dari anggapan bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul Amerika namun dengan ritem yang ‘dibalik’ dan jalinan bass yang menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska & rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika – Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi ‘lubang – lubang’ iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer, permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.
“Tidak asli Jamaika”
Reggae memang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari New Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari New Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio Amrik lewat radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan gitar pas – pasan dan putus – putusadalah interprestasi mereka akan R&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musim panas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu, Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan interprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan musik Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan sehari-hari, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja ato rumah yang jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampu memberikan kekuatan dan pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukan cuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa pesan cinta, damai, kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan ketegangan.
“It’s Influences”
Saat rekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya menyebutkan berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua dekade. Hits – hits Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang Rock asli mulai Eric Clapton sampai Stones hingga Clash dan Fugees. Disamping itu, Reggae juga dianggap banyak mempengaruhi pesona tari dunia tersendiri. Budaya ‘Dancehall’ Jamaika yang menonjol plus sound system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum dan bass, dan lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilan yang luar biasa.Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah diasimilasi menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi.
 
 
PROFIL JAMICA BAND REGGAE

Biography
Jamica kami ambil dari kata Jakarta Minggir kali…sebuah nama yg sedikit melenceng dari Jamaica (nama sebuah kota di Afrika). Kami yg terdiri dari 6 personil : 
1. Dolly (vocal)
2. Alm.Sidik Permana (guitar)
3. Alm.Ariwibowo (bass)
4. Piye (keyboard)
5 .Boyjamz (guitar)
6. Dino (Drum)
Membawa Nama Jamica di Pundak Kami. Album pertama Jamica Bertajuk “Pesta Reggae” Dgn Hits Single “Follow Me u’ll be Happy” Dgn berlabel Indie Album Kami telah terjual 8000 kopi di Jakarta&sekitarnya. Kejadian yg sgt memilu kami adlh harus menerima Kepergian ke-2 Alm yg tlh mnjd korban Jebolnya Situ Gintung pada bln maret tptnya tanggal 27 Maret 2009. Dengan Bertahannya 4 personil yg masih tersisa Kami berkomitment Akan terus Meneruskan Cita-cita dan perjuangan ke-2 Alm.Skrg Dgn kekuatan Semangat dan harapan, Tanpa Ke-2 Alm.Jamica tak’an pernah ada dan tanpa Kami Jamica Tak’an tumbuh…
Seterunya…..
Selama kurun waktu yang cukup lama, sepeninggalannya kedua sahabat kami tercinta, Jamica mengeluarkan mini album baru yang bertajuk “REBORN” . Sesuai tajuk album kami, maka terlahir kembali “JAMICA” dengan formasi terbaru:
Terbaru Personil Jamica :
1. Dolly (vocal)
2. Piye (keyboard)
3. Boyjamz (Guitar)
4. Andri (Guitar)
5. Benk (bass)
6. Risa (drum)
Band Reggae,
  Jamica Band adalah nama lama untuk musik Reggae di Jakarta ini. Band Reggae yang satu ini pernah merasakan pahit dan manis dalam perjalanan karir mereka.Jamica diambil dari kata Jakarta minggir kali dan menurut mereka ini melenceng jauh dari Jamaica (nama sebuah kota di Afrika).Band ini memiliki 6 personel dimana dua personel telah berpulang karena menjadi korban musibah saat kejadian jebolnya Bendungan Situ Gintung pada 27 Maret 2009. Nama personel diantaranya adalah Dolly (vocal), Almarhum Sidik Permana (guitar), Almarhum Ariwibowo (bass), Piye (keyboard), Boyjamz (guitar), dan Dino (Drum). Meskipun tinggal 4 personel, Jamica Band akan tetap melanjutkan cita-cita mereka tersebut.Pelantun "Follow Me You'll Be Happy" ini dalam waktu yang cukup lama setelah sepeninggal kedua personelnya, kini band tersebut mengeluarkan mini album mereka yang bertajuk "Reborn" dengan hits single "Lagu Cinta" yang merupakan ciptaan dari almarhum Sidik Permana pemain gitar Jamica Band. Dua lagu lainnya dalam album tersebut sempat menjadi original soundtrack dari film "Lost in Papua", yaitu "1111 (Seribu Seratus Sepuluh Satu)". Nayacom Mediatama mempercayakan kepada Jamica Band untuk membawakan lagu untuk original soundtrack film tersebut.Beberapa waktu lalu Jamica membuat wadah bagi para penggemar Jamica Band, dengan sebutan Jembiyhood (persaudaraan Jamica). Lagu "Kumaha Sia" dan Jamica2 (Jangan Anggap mimpi ini cuma Angan-Angan) kami persembahkan khusus untuk para penggemar mereka yang begitu luar biasa, kecintaan dan kesetiaan  para  penggemar merupakan bahan bakar bagi Jamica Band dalam membuat karya lagu-lagu Jamica.
Mini album ini berisikan 5 ( lima ) buah lagu .
Mini album “REBORN” ii mempunyai Hit Single : “Lagu Cinta” lagu ini merupakan pemberian terakhir dari almarhum Sidik Permana kepada kami, beberapa hari sebelum meninggal…. “Selamat Jalan Sahabat”.
Dua lagu dari mini album “REBORN” yaitu “Lost in Papua” dan “1111″ (Seribu Seratus Sepuluh Satu)” merupakan original soundtrack dari film layar lebar “Lost in Papua”. Suatu bentuk apresiasi dan kepercayaan dari “Nayacom Mediatama” kepada JAMICA untuk membuat soundtrack film tersebut.
Beberapa waktu lalu Jamica membuat wadah bagi para penggemar JAMICA band, dengan nama Jembiyhood (Persaudaraan Jamica). Lagu “Kumaha sia” dan “Jamica 2 ( Jangan Anggap Mimpi Ini Cuma Angan ) kami persembahkan khusus untuk para penggemar kami yang begitu luar biasa, kecitaan dan kesetiaan para penggemar merupakan bahan bakar bagi kami dalam membuat karya lagu-lagu JAMICA.
Manager :
Yopie Andromeda
JAMICA HOTLINE
081225948051
facebook : jamicaband- http://www.facebook.com/jembiyhood
Group: jembiyhood - http://www.facebook.com/jembiyhood
twitter follow on @jembiyhood - https://twitter.com/#!/jembiyhood
youtube : http://www.youtube.com/user/jembiyhood
htpp://www.reverbnation.com/jamicaband
Email: jamicaband@yahoo.co.id
 
 
  FROFIL MONKEY BOOTS
 PERSONIL
 Denny           : Vokal
 Edwin            : Terompet
Akbar              : Gitar
Adam              : Gitar
Renato           : Trombon
Reonaldo       : Saksofon
Handaru         : Drum
Indra                : Bass
TENTANG
Pada September 2011 Monkey Boots memecah telurkan sebuah album yang bertajuk Big Monkey. Sebenarnya materi album tersebut sudah selesai sejak lama, namun belum dirilis.Album yang mereka launching memiliki 10 lagu karya mereka sendiri, yang memiliki judul lagu Big Monkey, Rockin You Steady, Tundukan Hatimu, Fallin, Tunggulah Tunggu, Maka Terseyumlah, Indah Pada Waktunya, Coba Kau Rasa, Sederhana Banyak Cinta dan Luangkan Waktu. Monkey Boots sendiri sudah tergabung dalam sebuah label yaitu 267 Record, label tersebut yang membantu Monkey Boots untuk menyelesaikan album mereka.
Harapan Monkey Boots adalah dapat merealisasikan cita-cita bersama yaitu memecah telurkan album perdana mereka, selain itu juga mereka berharap agar dapat tetap melompat dan berayun di belantika musik Indonesia khususnya. Yang memiliki makna tetap bisa berkarya dan menghasilkan karya-karya yang bisa diterima dan dinikmati rakyat Reggae Indonesia dan bisa semakin melebarkan sayap dibelantika musik Indonesia khususnya.
Deni sang vokalis juga berpesan kepada teman-teman band Ska dan Reggae yang lain, bahwa jangan pernah berhenti berkarya, biarkan orang tidak menganggap musik kita akan tetapi kita jangan pernah takut untuk tetap terus berkarya. Menurut Denny musik Reggae adalah musik perdamain yang tercermin di dalam lirik-liriknya yang mengajarkan dan menyampaikan kedamaian.  Band ini adalah band Ska yang menurut ane adalah band yang berkualitas, sebab mereka memiliki jam terbang yang tinggi. Monke boots sering tampil di event-event kampus dan acara-acara scooter. Monkey boots juga adalah salah satu band yang tampil di Acara Reggae terbesar se-Asia Tenggara yaitu Indonesia Reggae Fest 2011. Pada September 2011, Monkey boots berhasil mengeluarkan album mereka yang bertittle 'Big Monkey'. Album tersebut berisi 10 lagu mereka sendiri , yaitu Big Monkey, Rockin You Steady, Tundukkan Hatimu, Fallin, Tunggula tunggu, Maka Tersenyumlah, Inda pada waktunya, Coba kau rasakan, Sederhana banyak cinta, Luangkan waktu. Monkey Boots dibantu ole sebuah label untuk menyelesaikan album tersebut, dan label tersebut adalah "267 Record".
   Mereka memiliki harapan untuk dapat tetap melompat dan berayun di belantika musik Indonesia dan tetap bisa menghasilkan karya-karya yang bisa diterima dan dinikmati Rakyat Reggae Indonesia. Menurut Denny san vocalis, Ska atau Reggae adalah musik perdamaian yang tercemin pada lirik-liriknya yang mengajarkan dan menyampaikan perdamaian.
Pokoknya sukses teruslah buat Monkey Boots....

 
ASAL TERBENTUK NYA MONKEY BOOTS
Monkey Boots Masuk 20 Besar di Festival Musik Dunia
Lagi-lagi grup musik indonesia ikut dalam arena musik internasional. Belum hilang diingatan akan kehebohan Agnes menembus MTV EMA 2011, kini giliran grup band asal kota Jakarta, Monkey Boots, masuk ke dalam 20 besar pada festival musik ska internasional yang di gelar di London Inggris.
Prestasi mengejutkan ini membuat Monkey Boots berpeluang tampil sebagai band pembuka acara bertajuk ‘The London Intl Ska Festival 2012′ itu. Sesuai jadwal, grand final ini bakal digelar selama empat hari mulai tanggal 3 sampai 6 Mei 2012.
Tak mudah untuk masuk dalam 20 besar festival musik Ska Internasional tersebut. Monkey Boots berhasil lolos ke 20 besar dari persaingan 153 band lainnya dari seluruh dunia.
Monkey Boots mendaftarkan diri ke The London Intl Ska Festival 2012 Band Competition dengan cara mengirim email dan menyertakan tautan ke Facebook, YouTube, MySpace band dan lain-lain. Lagu yang kita kasih ke mereka ‘Djakarta,’ ‘Rough Gangster,’ ‘Tundukkan Hatimu’ dan beberapa video di YouTube.”
Menurut informasi terbaru di laman Facebook tersebut, band yang unggul dengan perolehan suara terbanyak nantinya akan berhak untuk menjadi band pembuka The London Intl Ska Festival 2012 dengan semua biaya perjalanan dan hotel ditanggung oleh pihak panitia. Sementara itu, beberapa nama penampil utama yang telah diumumkan akan mengisi The London International Ska Festival 2012 adalah The Dualers, Neol Davies aka The Selecter, Hotknives, The Moon Invaders (Belgia), Los Granadians (Spanyol) dan Capone & The Bullets.
The London International Ska Festival yang pertama telah berlangsung selama empat hari pada April 2011 lalu di teater Clapham Grand, London. Namun, festival ini pertama kali dipromosikan pada tahun 1988 oleh Sean Flowerdew dan diadakan di The Brixton Fridge dengan menampilkan Laurel Aitken, Bad Manners, Potato 5 dan band Flowerdew sendiri, The Loafers.
Monkey Boots sendiri terbentuk pada akhir tahun 2004 dengan line-up terakhir Denny (vokal), Adam (gitar), Ewok (drum), Indra (bas), Akbar (gitar), Aldo (saxophone), Edwin (trumpet), dan Acho (trombone). Band yang terbilang rajin tampil di skena lokal itu kini tengah menunggu album studio debut mereka yang rencananya berjudul Big Monkey dirilis. Dan singlenya yang berjudul “Tundukkan Hatimu” telah diputar di radio-radio.
Saingan Monkey Boots di 20 Besar:
Bigger Thomas, Green Room Rockers, Maddie Ruthless, See Spot, The Forthrights (Amerika Serikat), Los Furios (Kanada), Jamaica69 (Meksiko), The Kinky Coo Coo’s, The Oldians, Akatz (Spanyol), Bombskare (Skotlandia), The Simmertones, The Riffs, Jeramiah Ferrari, Offbeat Offence, The Downsetters (England), Captain Accident (Wales), Babylove and the Van Dangos (Denmark) dan The Liptones (Swedia). 
 












PROFIL BOYS N ROOTS

Band beraliran musik reggae memang cenderung identik dengan gaya gimbal dan kumuh (DREADLOCK RASTA). Namun image itu segera ditampik oleh band reggae pendatang baru, Boys n Root. Bagi band yang digawangi oleh Joko Wage Triyono (Joe)-Vokal, Donny Surawijaya (Donee)-Bass, Mario Marlius (Mario)-Gitar, Mulsahyani (Imul)-Gitar, Henry Gunawan (Henrik)-Drum dan Ahmad Khairi (perkusi), meskipun reggae tapi tampilan harus tetap perlente.

Oleh karena itulah, berbagai genre pun mereka ramu untuk menjadi musik reggae ala Boys n Root di album perdana SAKAI VIBRATION yang telah dilaunching 16 Juli lalu di atas Kapal Phinisi di perairan Tanjung Benoa, Bali, dengan hits andalan Ngaku-Ngaku dan Cinta dan Kesetiaan.

Mereka sadar, bagaimanapun musik reggae adalah musik yang segmented dengan penggemar musik yang sangat terbatas pada komunitas tertentu, tapi band ini tidak takut untuk mengibarkan bendera reggae yang mereka cintai.Boys N Roots, mereka bertujuh bertemu di Bandung.

Awal pertemuan mereka juga tidak lepas dari peran salah satu crew band group Slank. Boys N Roots kini ber-homebase di jalan Sukasari Bogor. Dahulu nama band mereka sempat berganti-ganti, mulai dari Little G, lalu menjadi Sakai Roots. Lalu hadirlah seorang executive producer, bernama Boy Nurmawan atau ‘Bang Boy’. Dia tertarik melihat performance grup band ini, ia langsung mendirikan sebuah perusahaan rekaman sendiri, dimana grup band Sakai Roots ini berganti nama menjadi Boys n Roots. Nama Boys n Roots memiliki makna tersendiri, yaitu ‘sekelompok anak muda yang mempunyai akar yang kuat’ (ASSEEGGG),.,
Biografi Boys N Roots – Sakai Vibration Full Album
Biografi Boys N Roots – Sakai Vibration Full Album
Boys n Roots adalah ketujuh anak muda yang berkeinginan untuk membangkitkan genre musik reggae di Indonesia. Ada Joe (vokal), Donny (bass), Mario (gitar), Imul (gitar), Hendrik (drum), Iir (perkusi), dan Defta (keyboard).
Mereka bertujuh bertemu di Bandung, dimana saat itu sedang ada sebuah pagelaran musik di Kota Bandung. Uniknya awal pertemuan mereka juga tidak lepas dari peran salah satu crew band group kawakan di Indonesia, yaitu Slank.
Awalnya mereka hanya bermain dari cafe ke cafe yang ada di Kota Bandung. Namun, ada yang unik pada penamaan band ini menjadi Boys n Roots. Dahulu nama band mereka sempat berganti-ganti, mulai dari Little G, lalu menjadi Sakai Roots.
Lalu hadirlah seorang executive producer, bernama Boy Nurmawan atau akrab disapa ‘Bang Boy’. Karena ia tertarik melihat performance grup band ini, ia langsung mendirikan sebuah perusahaan rekaman sendiri, dimana grup band Sakai Roots inipun namanya diganti menjadi Boys n Roots.
Bang Boy, yang turut hadir siang ini bersama grup band Boys n Roots, juga hadir bersama Ringgo Agus Rahman sebagai model video klip mereka. Lalu ada juga Andi /RIF yang turut datang ke acara ini, sembari berduet membawakan lagu bersama grup band Boys n Roots.
Ringgo sendiri mengatakan bahwa ia mensupport anak-anak Boys n Roots. “Zaman sekarang, semua genre itu bisa diterima di musik Indonesia. Termasuk Reggae juga bisa diterima oleh Indonesia. Justru Reggae itu unik,” jelas Ringgo.
Nama Boys n Roots memiliki makna tersendiri, yaitu ‘sekelompok anak muda yang mempunyai akar yang kuat’. Lagu-lagu mereka mengusung genre reggae easy listening, seperti lagu andalan mereka yang berjudul ‘Ngaku-Ngaku’.
Pada saatnya mereka akan merilis album ke pasaran yang berjudul ‘Sakai Vibration’. Lagunya tidak jauh dari tema cinta dan kesetiaan.diantaranya adalah,
Boys N Roots – I Say You Are The One
Boys N Roots – Longsay
Boys N Roots – Tenggang Rasa
Boys N Roots – Get up
Boys N Roots – Incer Body
Boys N Roots – Happy day
Boys N Roots – Sandra
Boys N Roots – Berangkat
Boys N Roots – Ngaku ngaku
Dan cukup samapi disini dulu informasi mengenai Biografi Boys N Roots – Sakai Vibration Full Album semoga bisa menambah wawasan kita semua dalam musik dan group band reggae khususnya di indonesia,,

 

PROFIL SUNSET REGGAE BAND

Personelnya siapa aja sih?
Vocals : Abuys, Firda, Lusy
Guitar : Prank, Okeu
Bass : Prof
Percussion: Tantan
Drum : Moronz.
Apakah ada filosofi di balik nama band kamu?
Sunset is something konkret yg ditunggu-tunggu oleh khalayak (matahari terbenam), terus biasanya matahari terbenam itu menandakan datangnya malam dan akhir dari siang hari yg berarti diantara matahari terbenam kita bersiap-siap akan untuk menghadapi segala rintangan di kegelapan malam.
Kenapa milih aliran musik reggae? Hal-hal apa saja yg membuat milih genre ini?
Reggae adalah musik freedom, kita bisa mengeluarkan ekspresi kita dalam bermusik di sini, dan kita memang enjoyed. Hal yg paling dominan dalam genre ini is "familiar, together everywhere, friendship".
Kalau inspirasi lagu-lagunya dari mana? 
Influences?
Bob Marley, The slackers, Tony Q, Imanez, Peter Tosh, Steven Coconutreez, dll..
Kalo punya album sudah berapa album yang dikeluarkan?
kita mungkin baru dalam dunia reggae, kita belum release album, tapi kita bertahap tracking buat album, doain ya..
Sejak kapan mulai konsen di genre Reggae dan sdh berapa lama?
kita memulainya di akhir tahun 2007 dan hampir beranjak satu tahun.
Pernah ikut Reggae Festival?
belum, tapi kita pernah mengisi event bareng musisi reggae di bandung.
Bisa sebutkan sering manggung dimana saja?
kita pernah mengisi event untuk club motor vespa di Bandung (V.A.C).
Selain bermusik ada hobi lain, misalnya main bola, dll?
Futsal, dan lain-lain.
Harapan dan tujuan terhadap perkembangan musik Reggae di Indonesia?
kami berharap semua musisi reggae di indonesia bsa tetap exist dan sukses tidak hanya di lokal, tetapi bsa diakui di internasional.
Markas atau tempat ngumpul dimana & alamat Management dimana?
Jln. Jatihandap 112 cicaheum bandung 40193
 telp : (022) 70972440, 085295012906

 PROFIL GANGSTARASTA

Tentang

Booking and Information : +6281319190441

Biografi
This is the only GANGSTARASTA OFFICIAL page on Facebook.

Keterangan
Indonesia Reggae Sound Gangstarasta terbentuk tanggal 19 Desember 2001. Band ini memilih aliran musik reggae karena jiwa dari musik tersebut dianggap dapat mewakili masing-masing pribadi personil. Dari awal terbentuknya hingga saat ini Gangstarasta telah banyak tampil di musik di Jakarta hingga ke berbagai daerah di luar pulau, seperti : NTT, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Home Town: Karawaci, Jakarta
Music Idiom: Reggae
Latest Album: Unite
Latest SIngle: Unity

Minat Band
Gangstarasta's Basecamp:

Jl. Jati Padang Utara No. 14 Pasar Minggu - Jakarta Selatan, Postal Code. 12540
Phone (Fax). +62217804906
Email: gangstarasta@gmail.com
Artis yang Kami Juga Sukai
Bob Marley, Big Mountain, Alpha Blondie, Damian Marley, Ziggy Marley,...

Info Umum

Info Kontak

Sabtu, 11 Mei 2013













PROFIL AMTENAR


PERSONIL
WEN               : Vocal
MOHAN         : Keyboard
DENNY           : Rhythm
OVI                 : Synthesizer
DIDIT              : Lead Guitar
KOES             : Drum
IGOR              : Bass
HARRY          : Additional Keyboard
CONTACT PERSON
Amtenar Management : Telp. 082144300100
e-mail : amtenar@yahoo.com

Amtenar memulai debutnya dengan nama Opbox pada tahun 2007, kelompok musik yang memiliki personil Wen, Mohan, Denny, Ovi, Didit, Koes dan Igor. Mengawali langkah mereka di belantika musik lokal pada awal tahun 2007, kelompok musik ini mengubah namanya menjadi Amtenar. Nama Amtenar diambil dari bahasa Belanda, yang memiliki arti Pejabat atau Pegawai Pemerintah. Ini dikarenakan secara kebetulan seluruh personilnya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Amtenar berharap bukan hanya sekedar pentas dari panggung ke panggung, tapi lebih daripada itu. Amtenar ingin memberikan sesuatu untuk kemajuan musik lokal, lebih jauh lagi bagi perkembangan musik di Tanah Air Indonesia. Maka di pertengahan tahun 2009 mereka memutuskan untuk membuat sebuah album Pop Rock  yang diberi judul Silaturahmi Cinta berisi 8 lagu Pop Rock, ditambah bonus track  lagu berjudul Lombok I Love U  yang bernuansa Reggae.
Kita boleh berencana, tapi Tuhanlah yang menentukan. Itulah kenyataan yang dihadapi oleh Amtenar setelah peluncuran album perdana bertajuk Silaturahmi Cinta. Tak disangka album Silaturahmi Cinta mendapat sambutan yang sangat baik oleh masyarakat dan lagu Lombok I Love U menjadi hits di radio-radio di dalam dan di luar Pulau Lombok.  Melihat kenyataan ini Amtenar  merasa harus dan wajib mengikuti keinginan masyarakat, yang mendesak Amtenar  untuk mengusung genre musik Reggae sebagai warna musik mereka. Tentu saja ini menjadi tantangan berat bagi Amtenar, namun dengan kedewasaan dan pengalaman dalam bermusik akhirnya tantangan itu terjawab.
Dengan lahirnya album kedua yang diberi judul Kau dan Warnamu, yang lagi-lagi mendapat sambutan luar biasa di tengah masyarakat. Beberapa hits yang telah diputar dibeberapa radio-radio seputar Mataram, di antaranya Stay With Your Love  yang mendapat apresiasi bagus dari Steven Jam dan Tony Q Rastafara musisi Reggae Nasional yang sudah popular. Dan masih ada lagi beberapa lagu yang juga hits berjudul Kau dan Warnamu, Love Love Love serta Hiasi Langit Hatiku. Album yang berisi delapan lagu, beredar dalam bentuk CD dan di mixing pada White House Studio, Jakarta sehingga kualitas yang dihasilkan menyamai standart nasional.
 Disaat Amtenar tengah memetik hasil dari perjuangannya, dengan menjadi band bintang tamu di sejumlah even. Salah seorang personil Amtenar, yaitu Mohan yang selama ini dipercaya menjadi leader harus mengundurkan diri oleh karena permintaan warga masyarakat Kota Mataram. Masyarakat mengharapkan Mohan untuk maju dan ikut berperan dalam Pemilukada Kota Mataram tahun 2010, sebagai Wakil Walikota Mataram untuk Periode 2010 - 2015 mendampingi H. Ahyar Abduh yang akhirnya terpilih dengan perolehan suara mencapai 60,4%. Hal ini tentu saja sangat membanggakan bagi Amtenar dan berdampak positif terhadap kemajuan musik di Mataram khususnya Pulau Lombok.
Untuk mengisi kekosongan posisi keyboard, akhirnya Amtenar memilih Harry sebagai additional Keyboard. Dukungan dan apresiasi semua elemen masyarakat pada umumnya dan pelaku seni serta hiburan pada umumnya, akan menjadi kekuatan yang memungkinkan Amtenar mewujudkan harapan dan cita-citanya ke depan. Sukses untuk Amtenar!
 Pada awal tahun 2009 group band yang awal berdirinya bernama OP BOX berubah menjadi AMTENAR. Nama AMTENAR sendiri diambil dari bahasa Belanda yang berarti pejabat/pegawai pemerintahan. Dipilihnya nama AMTENAR karena seluruh personilnya berlatar belakang sebagai Pegawai Negeri Sipil di Pemerintahan Kota Mataram. AMTENAR pun berharap perjalanannya menjadi besar dan eksistensinya selalu terjaga ditengah maraknya band baru yang bermunculan di industri musik Indonesia.


Berada di jalur REGGAE AMTENAR menawarkan warna musik dengan lirik yang puitis tetapi tetap mudah dicerna oleh pendengar dan penikmat musik. Warna vocal yang khas, serta aransemen lagu yang menarik menjadi ciri khas yang dapat didengar di setiap materi lagu AMTENAR.

Dengan mengedepankan semangat dan keberanian, serta mencoba aspek keberuntungan dalam industri musik, AMTENAR mencoba masuk ke industri rekaman. White House studio Jogja menjadi pilihan Record Label. Proses rekaman sendiri berlangsung selama 2 bulan penuh di OP BOX Studio & Minority Studio. kemudian proses mixing di bantu penuh oleh mas Gotre (White House Studio Jogja). pada awal januari proses rekamanpun selesai. AMTENAR yang di Manajeri oleh FIRADZ PARISKA melahirkan 8 lagu yaitu Stay With Your Love, Kau dan Warnamu, Hiasi Langit Hatiku, La la la na na na, Love Love Love, Ayah, Senandung Cinta & Lombok I Love U yang siap menyapa para pendengar dan penyimak musik di Indonesia.











PROFIL SEJEDEWE (AFTER'SUNSET)

Anggota
@Ageng Sejedewe > vocal,
@Fajar Sejeedewe > lead guitar,
@Alfian Fithya Fahlevi (Brots) > rhytem guitar,
@weka concrete > basskom
@Alex Amanca > drum,
@Nikken Saputro Raharjosuwiryo >keyboard,
@Rivall Sejedewe > jimbe
@Marrio Astroboy Marthadinata > percussi
@ipank Fu > manager

Genre : REGGAE


Kota Asal
Tangerang
Tentang
merah kuning hijau,siapkan keberanian untuk menuju perdamaian..
Biografi
SEMUA TEMAN-TEMAN THIS IS JUST INFO..

after sunset udah berganti nama menjadi sejedewe. sejedewe itu sendiri berasal dari bhasa jawa yg arti nya "beda sendiri"
kami resmi berganti nama menjadi SEJEDEWE tanggal 5 maret 2011 lalu. semua hal'' yang memfaktori agar kami cepat'' merubah nama itu karna hal-hal intern yg mungkin hanya personil dan orang'' terdekat saja..

sejedewe band indie reggae dari tangerang yang alhamdulillah udah hampir 2 setengah tahun berkecimpung di dunia musik, khususnya musik reggae..
damai, senang, tertawa, ceria, itu motifasi buat kita, beserta dayak'' ( seje'bob & seje'sis ) dan semua orang yang terlibat di dalam group ini..
SEJEDEWE band pendatang baru asal Tangerang bergenre "REGGAE" mencuat nama nya ditengah munculnya boy band di Indonesia.

Dengan jadwal panggung yang lumayan menggila band ini patut diperhitungkan sepak terjangnya di daerah Tangerang dan sekitar nya, band asal kotabumi ini mulai menunjukkan kualitas nya dengan beberapa hits yang mereka ciptakan sendiri dengan andalannya "WEDANG JAHE".

Lagu-lagu mereka cukup akrab ditelinga para pecinta reggae, diantaranya lagu ciptaan meraka "Cinta Di Pantai BALI", "Cintamu Palsu", "Asap yang Hilang","Gula Jawa" dll.
Baru-baru ini SEJEDEWE baru saja menggempar kan kampus STTP (PLN) di daerah Jakarta barat (8/10/2011), dengan lagu-lagu yang mereka bawakan.

SEJEDEWE siap bersaing di kancah belantika musik Indonesia, dengan adanya dukungan dari rapa fans mereka yang menamakan mereka SEJE bob & SEJE sis, dan para dayak yang siap mendukung dan mensupport mereka dimana dan kapan pun mereka berada.
"kami adalah satu dan kami bukan apa-apa tanpa mereka, dan kami ada untuk menghibur mereka", ujar sang vokalis Ageng yang biasa disapa Kojack, "tidak hanya itu kami masih band yang belum berarti jika dibanding kan band-band reggae lainnya kami masih butuh banyak jam terbang untuk mendapatkan pengalaman, jadi bagi anda yang membutuhkan jasa kami silahkan saja kontek managemen kami" lajut Kojack dengan celoteh nya sambil tertawa.

band yang di usung oleh para personil yang ga sombong, kocak, ramah,dan aneh''


Nb : hal'' yang berhubungan dengan ada nya perubahan personil bisa terjadi dlm waktu yang tidak bisa di tentukan.

buat semua pecinta reggae, seje'bob & seje'sis, rastaman, manteman, gangstaman, bradha souljah, marleys, terus jaga musik kita, datang dan merapat bersama SEJEDEWE ( after'sunset ).

jah live, jah bless jah love..!

_jack'bloundy_weksfeelCONCRETE_



Lokasi Sekarang
TANGERANG
Artis yang Kami Juga Sukai
bob marley
Pengaruh
inspirasi
Minat Band
Bagaimana tuhan menentukan























PROFIL
BIOGRAFI DHYO HAW

Nama : Dio prasetyo
Nama panggilan : Dhyo

Nama musisi : Dhyo Haw

Tempat/Tgl Lahir : Tangerang / 20 April 1993

Musisi Fav : Bob Marley , Melly goeslow

Musik Fav : Reggae, acoustic , Jazz , Rocksteady

Hobbi : Nulis, gambar, Futsal, Depan Komputer , bermusik.

VISI DAN MISI GUE YAITU MEMBUAT SEMUA ORANG TAU BAHWA REGGAE ITU TERMASUK SALAH SATU GENRE MUSIK,
BUKAN HANYA SEKEDAR MUSIK KOMUNITAS..
KITA BUAT MUSIK REGGAE RAMAH DITELINGA SIAPAPUN...

Kenapa anda memberi Nama Dhyo Haw???
Apa definisi dari kata HAW itu ??

" DHYO HAW"
kata Dhyo itu berasal dari nama panggilan gue..

dan Klo HAW itu sebenarnya dari kata wah .. yang artinya istimewa..

jadi dibalik menjadi HAW..

kesimpulannya, nama dhyo di indonesia banyak..
tapi gue pengen nama gue "dhyo" yang paling wahh., dari dhyo , dhyo yang lain..










Biografi Momonon

Personelnya Momonon
Resha - Vocal
Aji - Vocal 2
Reo - Gitar 1
Bani - Gitar 2
Taminx - Bass
K-Lenx - Drum
Oment - Keyboard
Kodir, David, Eko - Team Percussi
Back Vokal - Puji ( dan masih dalam tahap pencarian )

Momonon dalam istilah orang tua jaman dahulu adalah hantu kecil yang biasa menakut-nakuti anak-anak, dan biasanya datang ketika matahari terbenam. Pada mulanya momonon hanyalah sekelompok anak muda kreatif (gara-gara kere jadi aktif), hiperaktif dengan gaya lucu dan apa adanya.

Momonon menurut pandangan kami adalah hantu kecil lucu yang akrab dengan anak-anak, kemudian kami mengubahnya dengan pandangan sumber kreatifitas. Terinspirasikan oleh musisi legendaris Jamaica yaitu Bob Marley sebagai arus utamanya pada awal 2004 Momonon membentuk band.

Momonon bertekad terjun dalam bentang samudera musik Indonesia dengan Reggae sebagai genre andalannya dandengan Reggae pula turut serta menyemai benih-benih kedamaian ke seluruh pelosok negeri sampai penjuru dunia. Bermodal segunung kecintaan terhadap Budaya musik Indonesia sebuah album bertajuk Reggae – Album “Si Aceng”.

Tujuan dari pembuatan album ini selain untuk kecintaan padamusik Indonesia, juga untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme di kalangan anak muda dan keinginan untuk berbagi melalui musik serta mengembangkan kreativitas yang dinamis dan has merupakan suatu potensi yang layak untuk dikembangkan sebagai salah satu produk daerah yang seyogyanya mampu menjadi ciri khas kemajuan pembangunan kemandirian masyarakat.

Berkaca pada prestasi yang telah diraih oleh Personil Momonon, baik diskala lokal maupun nasional menjadi acuan dan gambaran asset daerah yang selayaknya diberi kesempatan untuk berapresiasi dan mengharumkan nama daerah ketingkat nasional.

Beberapa lagu Momonon dari album Si Aceng :

01. Go Green
02. Bosan Mengingatkan
03. Kopi Hitam
04. Makan Tuh Cinta
05. Wahai Pantai
06. Si Aceng
07. Oh Cantik
08. Rambo Itu Romeo
09. Senyummu Senyumku
















Biografi Steven Jam - Feel The Vibration Full Album
Biografi Steven Jam - Feel The Vibration adalah judul artikel yang akan saya share untuk anda semua pecinta reggae sejati. mungkin salah satu dari kita ada yang belum tau atau mengenal Steven jam, bagaimana terbentuknya, siapa saja personilnya, berikut ini adalah iformasinya dari saya,

sjam Steven JamSteven Jam adalah sebuah konsep solo beraliran musik Reggae, dengan album title “Feel The Vibration”, merupakan album yang berisi 11 lagu mengangkat tema keseharian, sosial, dan cinta. Semua lagu dalam album ini adalah ciptahan Steven Nugraha Kaligis (vokalis Steven & Coconutreez). Konsep dasar album ini adalah Reggae namun diberikan sentuhan musik modern, seperti Pop, Rock, dll sehingga kiranya dapat diterima oleh segala lapisan. Referensi album ini diantaranya adalah Big Mountain, Sublime, 311, dan Bob Marley.

Ide atau terealisasinya dari pembuatan album ini memakan waktu 6 bulan sejak bulan Maret 2010 dengan dibantu oleh beberapa musisi lama baik musisi Reggae maupun musisi lainnya diantaranya adalah Iyus Rastafara, Iyek, Getto, Aco, Teguh Coconutreez, Indha, Boy, Deny Monkey Boots, Egi Tipe X, Anto Tipe X, Ewin Kunci, Odit, Aksa Pasukan Lima Jari, Nyonyo Marjinal, Edwin Monkey Boots, Dony Boys n Roots, Erick May, Rama BB, dll. Proses tracking dan mixing dilaksanakan di 267 studio.

Dalam pemilihan lagu unggulan untuk dijadikan video klip, pemilihannya juga disesuaikan dengan titel album. Video klip pertama dengan judul kagu “Sangat Menyenangkan” disutradarai oleh Anton Ismael. Menggambarkan suatu semangat untuk memperoleh sesuatu yang telah hilang dengan insert – insert parodi.

Berikut ini adalah single dari Steven Jam yang oke punya dari Steven Jam - Feel The Vibration.

Steven Jam - Sangat Menyenangkan
Steven Jam - Menari
Steven Jam - Nice To Meet You
Steven Jam - Bertahan
Steven Jam - Gak Perduli
Steven Jam - Gue Fallin
Steven Jam - I Fill To High
Steven Jam - Jual Madu
Steven Jam - Lagi Pingin Sendiri
Steven Jam - Nafas Buatan
Steven Jam - Terjadi Biarlah Terjadi
Sekian dari saya, slamat menikmati lagu-lagu dari Biografi Steven Jam - Feel The Vibration terima kasih telah mengunjungi blog saya, namun rekomendasi dari saya beli kaset dan cd aslinya atau pasang NSP nya agar mereka bisa dapat terus berkarya, bukan begitu?heheheh


  ASAL MULA STEVEN JAM AND STEVEN COCONUT TREZZ
Kalian pasti kenal dong dengan musisi Tepenk atau biasa di panggil Steven, yaitu vokalis dari Steven N coconut Trees atau Steven Jam ini.  Dan ketika masih di bangku sekolah dasar, ternyata Steven sudah mengenal musik Reggae. Hal itu didapat dari pamannya yang memang senang dengan musik Reggae. Hampir setiap pagi, pamannya selalu menikmati lagu-lagu Bob Marley dan secara tak langsung juga didengar oleh Tepenk, panggilan akrab Steven.
Kehidupan di masa kecil itulah yang menginspirasi Steven bermain musik Reggae hingga saat ini. Meski pada masa awal ia hadir di ranah permusikan Indonesia, penikmat musik di tanah air kebanyakan mengenalnya sebagai Steven Scope, vokalis Band yang bergenre punk alternatif. Waktu itu rambutnya gimbal lebat dan agak panjang. Gaya dan penampilan yang sama seperti saat Reggae Indonesia bertemu di kawasan Jakarta Barat untuk ngobrol-ngobrol.
Pria kelahiran Pekan baru, 3 januari 1975 ini mulai bermain musik saat ia masih duduk di bangku SMP. Steven sempat memainkan musik metal sampai ia duduk di bangku SMA . Karena memang di zaman itu, tepatnya di tahun 1992 musik jenis Thrash Metal sangat digandrungi oleh kaum muda. Bahkan bisa dibilang eksistensi dari musik tersebut mendominasi perhelatan musik di tanah air. ”Jadi emang dasarnya gue udah suka Reggae. Cuma waktu itu menjelang gue main band sudah smp. Terus menjelang ke SMA gue cari tandem Reggae, yang main Reggae itu susah banget. Terus pas gue lagi SMA itu kan lagi gila-gilanya trash metal”, Steven menegaskan.
Lajang yang memiliki nama asli Stevan Nugraha Kaligis ini baru menemukan tandem untuk bermain Reggae ketika menginjak dunia kampus. Namun tak lantas ia meninggalkan musik berjenis metal, suara distorsi sepertinya sudah kadung melekat dan sulit untuk ditinggalkan begitu saja. Sekadar catatan, Steven pernah berkuliah namun tidak sampai tamat di dua kampus berbeda.
Steven mengakui hanya dua sound yang paling disukainya di dunia ini, Reggae dan distortion. . Dua hal yang sebenarnya bertolak belakang, tetapi itulah Steven. Tipikal anak muda yang sepertinya memang senang bereksplorasi. Ia mengombinasi keduanya. Dan hasilnya adalah alternative punk, yang diusung sama-sama dalam sebuah band alternative yang dilabeli dengan nama Scope. Band yang mengawali debut Steven di belantika musik tanah air. Di setiap album Scope dipaksakan agar terdapat sound Reggae. Sehingga ia punya kesempatan untuk berkolaborasi. ”Gue punya 3 album sama Scope. Jadi punya kesempatan kolaborasi itu justru di Scope. Album yang ke-2 sama Tony Q Rastafara. Terus yang ke-3 sama Almarhum Imanez. Jadi setiap album itu ada satu lagu yang gue paksain untuk mainin Reggae”, demikian Steven menjelaskan album yang sudah dikeluarkan bersama Band Scope.
Selain Bob Marley, Steven punya orang-orang dari negeri sendiri yang cukup memberikan inspirasi pada dirinya dalam memainkan musik Reggae. Orang-orang tersebut adalah musisi Reggae yang pernah berkolaborasi bersamanya dalam membawakan lagu Reggae, Almarhum Imanez dan Tony Q Rastafara. Imanez menurutnya adalah sosok pemusik yang dapat mengombinasikan bagaimana Reggae dapat diterima di telinga orang-orang Indonesia. Menurut Steven, Almarhum Imanez dapat memainkan Reggae dengan gayanya. Sementara Tony Q Rastafara mengajarkannya banyak hal tentang bagaimana untuk dapat bertahan dan konsisten terus di jalurnya, khususnya musik Reggae. Steven memiliki kekaguman tersendiri terhadap Tony Q Rastafara yang hingga saat ini sudah hampir 22 tahun bermain Reggae dan masih tetap bertahan. Meskipun tidak terlalu melesak dibandingkan musik-musik yang sedang tren, menurut Steven, Tony Q Rastafara mampu “menularkan virus” musik Reggae di Indonesia. Menurut kesaksian Steven, jika dibandingkan dengan masa-masa dulu, saat ini musik Reggae sudah ada di hati para penggemarnya.
Sedangkan untuk pemusik mancanegara, selain menyukai Bob Marley, Steven juga suka Big Mountain dan Three Eleven (311). “Walaupun 311 tidak memainkan musik Reggae tapi beberapa lagunya cukup asyik untuk didengar”, demikian Steven menegaskan. Termasuk seperti Black Uhuru dan Freddie McGregor, ia juga menyukainya.
PEMANTIK REGGAE INDONESIA
Keinginan yang besar untuk membuat album Reggae sendiri ia wujudkan dengan merilis album solonya yang bertajuk The Other Side. Itulah yang menjadi album pertama Steven yang juga tidak terlepas dari campur tangan dingin Tony Q Rastafara, Ikon Musik Reggae di Indonesia, yang membantu dalam proses pembuatan album pertamanya.
Meski demikian Steven juga tidak terlepas dari persoalan pasar, di mana Reggae masih sangat sulit untuk menembus industri musik tanah air. Ia harus jungkir balik menawarkan albumnya ke label-label industri musik untuk mencoba menembus pasar dan melawan genre yang sedang populer di Indonesia. Menurutnya, saat itu industri musik Indonesia sangat underestimate, sehingga meremehkan keberadaan musik Reggae.
Dengan keluarnya album The Other Side, ternyata Steven mampu memutarbalikkan anggapan pasar industri musik di tanah air. Singel berbahasa Inggris sebagai hits andalan di album itu, Welcome To My Paradise, mampu menggebrak pasar industri musik di tanah air. Dengan sedikit merendah, Steven menyebut hal ini dengan pemantik bagi Musik Reggae di Indonesia.
BAND STEVEN & COCONUTTREEZ
Pertarungan yang keras tidak mematahkan semangatnya untuk terus bermain musik Reggae. Hingga akhirnya Steven bisa menelurkan album keduanya. Meski menurutnya band di mana tempat dia berkarya bisa dibilang ilegal karena tidak punya kontrak dengan perusahaan manapun. Kebersamaannya dengan personil Band Steven & Coconuttreez tidak dibangun di atas secarik kertas atau ikatan kontrak. Intensitas dalam keseharian bersama grupnya telah membentuk ikatan moral yang diyakininya lebih kuat dari kekuatan apapun. Steven menyebut hubungan itu dengan kata gentlemen agreement.
Album perdananya di tahun 2005, The Other Side ditegaskan Steven adalah sebagai sebuah album solo dengan nama Steven & Coconuttreezz. Kesepakatan untuk mengganti Steven & Coconuttrezz dari solo menjadi sebuah band justru baru diwujudkan pada tahun 2006. Di saat mengeluarkan album keduanya. Hingga kini Steven & Coconuttreez sudah memiliki tiga buah album. Sebagai album yang paling terakhir bertajuk Good Atmosphere.
Steven memastikan bahwa sampai saat ini Band Steven & Coconuttreez masih ada. Hanya saja sedang break untuk sementara waktu. ”Sedang refresh”, begitu Steven menggambarkan. Beberapa personilnya sedang mencoba untuk membuat solo album. Ketika ditanyakan kapan Steven & Coconuttreez akan kembali, Steven menerangkan ”Belum tau kapan kumpul lagi. Waktunya refresh itu kan biasa dalam berkesenian. Refresh itu sangat tergantung pada mood, masing-masing tunggu mood-nya pas. Dan menurut feeling gue, pasti ada kangennya. Saat rasa kangen itu datang, kan enak tuh! Kalaupun dipaksakan, misalnya tahun depan, iya kalau mood-nya sudah bagus. Kalau belum bagus, juga gak bakalan menghasilkan apa-apa”.
Reggae sebagai musik yang awalnya dianggap bagian dari dunia kelam dan minoritas, bahkan major label memandang remeh karena dianggap tidak membawa keuntungan finansial, tiba-tiba terbang ke udara dan menciptakan suasana pertemanan. Musik ini juga menyampaikan cukup kritik, bercerita sesuatu yang berada di sekitar dunia sosial kita dengan cukup santun dan mudah didengarkan. Semua orang bisa berdendang dan ikut berdansa.
Seketika pikiran kebanyakan orang menjadi terbuka, setidaknya membuka mata dan lebih jauh merasakan kedahsyatan musik yang terlahir dari Negara Jamaika ini. Reggae meng-influence di kehidupan masyarakat Indonesia. Walaupun tidak menciptakan ledakan namun banyak sudah yang merasakan, adanya daya tersendiri dari musik Reggae dan komunitas yang menjadi bagiannya.
Steven yakin semua terjadi memang karena sudah ada kerja-kerja dan karya yang dilakukan orang di waktu-waktu sebelumnya. Itu sebab kenapa ia menolak disebut sebagai pelopor Reggae di Indonesia.
Secara jujur Steven mengakui, bahwa ia tidak menginginkan adanya ledakan yang sangat dahsyat dalam musik Reggae di Indonesia. Kecenderungan tren musik di Indonesia diilustrasikan Steven seperti bunyi ledakan yang mudah hilang. Menurutnya Indonesia memiliki standar tren musik yang mudah berubah-ubah. Ketika Indonesia sedang dilanda musik indie, maka para musisi dan penggemar musik di Indonesia akan menggandrungi indie. Tapi begitu trennya berganti haluan menjadi pop, sedikit demi sedikit kebanyakan dari mereka akan menepi ke pop. ”Sekarang trennya mungkin agak lama, terus yang seragam sekarang ini sedang mengekspos cinta-cintaan”, begitu Steven menjelaskan.
Sedangkan dalam musik Reggae di Indonesia hal itu tidak akan terjadi. Steven menegaskan, ”Reggae setidaknya memiliki line tersendiri”. Karena Reggae di Indonesia kuat pada tataran komunitas. Komunitas yang fanatik dalam musik Reggae tidak akan terpengaruh terhadap kecenderungan tren yang ada.
Bob Marley dipastikan tetap mengispirasi dalam setiap album yang digarap Steven, namun bukan berarti hal itu menjadikan ia sebagai Marley centris. Menurut Steven, kebanyakan namun bukan suatu kesalahan, banyak band Reggae baru di Indonesia yang terlalu Marley centris. ”Mau jadi Bob Marley? ngedeketin (menyamakan-RI) aja susah. Sekarang mereka memang bisa mirip Marley pada akhirnya, kasarnya seperti mukjizat. Tapi kan orang mendingan dengar Bob Marley. Mereka cuma mirip doang, mending mereka dengar aslinya (Bob Marley-RI)”, begitu Steven menceritakan.
Steven mengharapkan band-band Reggae Indonesia yang ada sekarang ini untuk bermain lebih jujur, untuk mengeluarkan semua yang dimiliki. Sehingga akan dihasilkan musik yang lebih orisinil. Kalaupun dianggap tidak orisinil dalam genrenya, setidaknya orisinil dalam style-nya.
Pria yang pernah mengamen di kawasan Bulungan, Jakarta selama 2 tahun ini menjelaskan bahwa ia mengadaptasi Bob Marley hanya sebatas pada spirit dan proses bermusiknya, dalam hal musikalitas belaka. Tapi kalau bicara masalah kepercayaan, ia tidak mengikuti apa yang telah Bob Marley lakukan, yaitu mengikuti Ajaran Rastafarian. Dikarenakan ia akan tetap memeluk agama yang sudah dianutnya sejak lahir. Dengan tegas ia mengatakan, ”Bagi gue, Marley bukan nabi”.
Steven menjelaskan bahwa dalam keseharian, kultur, dan jaman sekarang ini sudah berbeda dengan apa yang dialami Bob Marley saat ia bermain musik. ”Jamannya Reggae, jamannya Bob Marley itu lagi revolusi. Sedangkan gue, kasarnya jamannya lagi survive. Jamannya sudah beda. Itu akhirnya berpengaruh ke lirik-lirik yang gue bikin”, Steven menambahkan.
ALBUM STEVEN JAM
Ia menegaskan bahwa nuansa musikalitas dalam Steven Jam akan terdengar berbeda dengan apa yang sudah ada dalam band terdahulunya, Steven & Coconuttreez. Dalam album terbarunya, Feel The Vibration, Masyarakat Reggae Indonesia akan mendengarkan campuran dua sound yang berbeda, distorsi dan Reggae. Ditambah pola-pola brass section yang akan banyak diperdengarkan dalam album Steven Jam. Kebanyakan lriik dalam album ini lebih ke arah sosial sehingga akan dikurangi pada porsi politik. Karena menurutnya sudah ada Iwan fals dan Slank yang mewakili itu.
Ketidaktertarikan Steven mengeksplorasi lirik-lirik politik disebabkan anggapan bahwa sudah banyak ”orang pintar” yang berbicara mengenai politik. ”Maraknya demo di jalan yang jelas-jelas bernuansa politik saja tidak didengar, apalagi gue. Gue mungkin perlu proses untuk itu. Orang yang dengar Reggae kan sedikit, apa mungkin Reggae juga akan didengar oleh mereka yang sudah duduk di kursi yang enak?”, begitu Steven berpendapat.
Steven ingin Reggae di Indonesia tidak menjadi kotak, kelihatan seperti terdapat ruh. Masih menurutnya, sebaiknya Reggae itu bisa dikombinasikan dengan sound dan genre musik-musik yang lain biar tidak monoton.
Dalam Steven Jam, mayoritas dipastikan akan diperkuat oleh addtional player. Di samping itu Steven juga tetap menggandeng Teguh (Tege Dreads-RI), teman lamanya dalam Band Steven & Coconuttreez.
Untuk album ini rencananya akan ada sebelas lagu yang tentunya dipilh paling asyik dan enak didengar bagi para pecinta musik Reggae. Padahal Steven sendiri mengaku telah membuat 28 lagu baru, ”Hitung-hitung untuk stok mendatang”, begitu katanya.
Dipastikan album ini akan berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya. Karena ia ingin sekali punya warna sendiri, atau istilahnya ia katakan dengan sebutan Steven Area. Lirik dan aransemen dikerjakan sendiri, termasuk produser tambah operator disikat semuanya. Bahkan beberapa instrumen juga dimainkannya sendiri. Ia menyebutnya dengan kata ”monopoli” dalam penggarapan albumnya kali ini.
PEMBAJAKAN DAN RBT: DILEMA!
Dalam perbincangannya dengan Reggae Indonesia terkait maraknya praktek pembajakan, Steven sangat berharap karya yg ia hasilkan di dalam album terbaru ini terhindar dari pembajakan, walaupun kita semua bisa meyakini bahwa praktek pembajakan di tanah air sulit untuk diberantas.
Karena ia memiliki pengalaman tersendiri dengan benalu dalam karya musik di Indonesia ini. Pada saat album pertamanya baru dirilis dalam bentuk kaset, ternyata compact disc versi bajakannya sudah beredar luas di pasaran. Tidak hanya Steven, tapi seluruh musisi di belahan dunia manapun pasti akan geram menghadapi kenyataan ini. Menurut pengakuannya, saat penggarapan album The Other Side tersebut ia sempat mengalami demam dan menurutnya pengerjaan album itu lebih capek daripada orang bermain bola selama 6 tahun. Namun ia mencoba untuk berbesar hati dan mengedepankan pemikiran yang positif, bahwa hal itu bisa digunakan untuk promosi terselubung.
Di sisi lain, Ring Back Tone (RBT) pada akhirnya menjadi dilema bagi Steven sebagai pemusik. RBT sekarang ini memang sudah menjadi lifestyle. Memang RBT tidak bisa dibajak. Tapi kalau didengarkan hanya sepenggal saja, orang tidak akan bisa menikmati musiknya secara keseluruhan. Ibarat dua kutub magnet yang berbeda, finansial dan musikalitas sekali lagi menjadi acuan tersendiri bagi industri musik di Indonesia. Ironisnya, masyarakat kini lebih suka membeli RBT daripada kaset atau CD-nya.
Mari rasakan bersama getaran yang baru dari Steven Jam. Biar lebih asyik dan asli getarannya serta tidak merasakan hanya sepotong, Masyarakat Reggae Indonesia disarankan untuk tidak hanya membeli RBT-nya tapi juga membeli kaset atau CD aslinya. Masyarakatkan Reggae Indonesia dan Reggaekan Masyarakat Indonesia. Feel The Vibration!